Klaten–Usai melakukan launching progam bersih, rapi, aman, nyaman, dan indah (BeRANI) pekan kemarin, PPTQ Ibnu Abbas Klaten langsung melakukan tindak lanjut dengan mengadakan training dan workshop satgas BeRANI, Rabu, (2/10/2019).
Acara ini dibagi menjadi dua sesi, pertama untuk santri yang diikuti pengurus OSIA putra-putri, Ketua Kelas SMP dan SMA, Ketua Asrama putra-putri dan KMI. Kemudian, untuk sesi kedua diikuti para guru yakni kepala unit, Tim BeRANI, kepala dan staff TU, wali kelas SMP-SMA, wali asrama putra-putri, kuttab dan KMI. Total seluruh peserta ada 230 orang.
Kepala SMPIT Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Achmad Budiarto SPd, mengatakan PPTQ Ibnu Abbas Klaten pada tahun pelajaran 2019/2020 ini mengadakan gerakan BeRANI. Menurutnya, melalui program ini pondok ingin menciptakan suasana yang bersih, rapi, asri, nyaman dan indah.
“Insyaa Allah, kita ingin mewujudkan pondok pesantren, sekolah, asrama, kelas, dan lingkungan pondok ini menjadi lingkungan yang bersih dan nyaman untuk kita beraktivitas,” ujarnya.
Oleh karena itu, program BeRANI tidak akan berjalan tanpa dukungan dan kesadaran masing-masing. Maka dari itu, diharapkan sivitas akademika yang ada di pondok ini diminta untuk terlibat.
Pada kesempatan ini PPTQ Ibnu Abbas Klaten menggandeng salah satu wali santri, Heru Mulyono, untuk memberikan pelatihan bagi para satgas BeRANI. Beliau menjelaskan tentang beberapa terminologi yang digunakan oleh kalangan industri, hotel, maupun rumah sakit di berbagai negara dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman yakni 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,dan Rajin) dan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke).
Untuk diketahui, terminologi 5R dan 5S di PPTQ Ibnu Abbas Klaten dirubah menjadi BeRANI. Secara makna, strategi, dan langkah implementasi program BeRANI tidak jauh beda dengan 5R dan 5S.[]