ibnuabbasklaten.com- Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten pada hari Kamis 9 Maret 2023 menerima kunjungan studi banding dari SMK IT Al Huda Wonogiri.
Rombongan yang terdiri dari 47 siswa dan 15 Guru dibawah arahan Kepala SMK IT Al Huda Wonogiri, Ustaz Rochmandani, S.Pd., telah tiba di Ibnu Abbas sekitar pukul 7.30 WIB pagi. Mereka disambut oleh Kepala Badan Perencanaan Pelatihan Penjamin Mutu Pendidikan, Ustaz Ali Ghufron, S.IP., Kepala SMPIT Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Achmad Budiarto, S.Pd., Kepala SMAIT Ibnu Abbas, Ustaz Kelik Wardiyono, S.Pd., M.Pd., Kepala unit Ketahfizhan Putra Ibnu Abbas, Ustaz Darus Al Mahfuzi, beberapa asatidzah lainnya dan diarahkan ke aula lantai 3 dengan hangat dan ramah.
“kami ucapkan ahlan wa sahlan, selamat datang kepada rombongan dari SMK IT Al Huda Wonogiri”, ucap Ustaz Achmad.
Paparan pertama disampaikan oleh Ustadz Ali Ghufron tentang sejarah berdiri PPTQ Ibnu Abbas Klaten, “Pondok ini berawal dari Yayasan Islamic Center Ibnu Abbas Klaten yang didirikan pada tahun 2003”.
Ustaz Ali menambahkan sejak berdiri pada 2007, PPTQ Ibnu Abbas sudah melalui beberapa fase model pendidikan. Awal menjadi PPTQ, didirikan SMPIT Plus (Tahfiz) namun saat itu belum percaya diri memunculkan branding sekolah tahfiz. Kemudian, pernah memakai model pendidikan semi full day school dari Jarisan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dengan boarding school (pondok).
“Alhamdulillah sekarang PPTQ Ibnu Abbas Klaten memiliki 5 unit pendidikan Kuttab, SMPIT, SMAIT, KMI, dan Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas”, jelasnya.
Pada kesempatan studi banding ini, Kepala SMK IT Al Huda Wonogiri, Ustaz Rochmandani, S.Pd., menyampaikan banyak terimakasih, PPTQ Ibnu Abbas Klaten sudah memberikan waktu dan kesediaannya menerima studi banding dari rombongan SMK IT Al Huda Wonogiri.
“Kedatangan kami disini untuk mempelajari sistem pendidikan tahfidz yang berada di PPTQ Ibnu Abbas Klaten”, terangnya.
Ia berharap kunjungan ini dapat membuka wawasan siswa tentang pendidikan Islam di Ibnu Abbas, sehingga mereka dapat memahami nilai-nilai keislaman dengan lebih baik.
Dengan berakhirnya kunjungan studi banding ini, rombongan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dengan membawa pengalaman baru dan wawasan yang lebih luas tentang Ibnu Abbas.