Klaten—Mahad ‘Aly Ibnu Abbas Klaten belum lama ini telah menggelar dauroh (seminar) ilmiah mata kuliah peradaban Islam bertajuk “Pergumulan Kultural Misi Kristen dan Dakwah Islam di Indonesia”, di Aula Lantai 3 Kompleks Kampus 1 Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten.
“Dauroh ini sudah yang ke empat kali diadakan. Biasanya materi yang didaurahkan bukan mata kuliah inti,” kata Kepala Biro Akademik dan Kurikulum Mahad ‘Aly Ibnu Abbas, Ustaz Deni Muharamdani, M.H.I., Senin, (26/3/2018).
Dauroh tersebut bertujuan agar dai lebih spesifik mampu mengenal medan dakwah di daerah-daerah. Lebih khusus, imbuh dia, daerah-daerah pelosok yang sedang mengalami kristenisasi.
“Melalui gerakan kultural, kristenisasi semakin marak. Kita juga harus mampu mempelajarinya, agar dakwah para dai dapat diterima di masyarakat luas,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini diikuti 31 mahasantri Ma’ahad ‘Aly Ibnu Abbas dan 4 delegasi dari unit lain di PPTQ Ibnu Abbas Klaten. Selanjutnya, untuk pemateri dari Direktur Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI) Solo, Ustaz Arif Wibowo.
“Harapan dari pemateri, dakwah itu harus berbasis riset agar dapat mengenal medannya. Tidak hanya disibukan dengan masalah khilafiah,” ujar Ustaz Deni.
Lebih lanjut, kata dia, sebelum ini mata kuliah yang sudah didaurohkan ialah pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Inggris dan ilmu falak. Selanjutnya dalam waktu dekat akan diadakan dauroh mengenai sejarah Islam Indonesia.
Ustaz Deni, menambahkan, mahasantri di Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas ini sudah yang angkatan ke 3. Dan semua mahasantrinya merupakan beasiswa penuh dari PPTQ Ibnu Abbas. Mereka wajib menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun dan ditambah 1 tahun untuk pengabdian di semua unit PTTQ Ibnu Abbas.
“Pendidikan di Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas fokus pada fiqih dan ushul fiqih. Semua mahasantri, sebelum lulus wajib menyelesaikan hafalan 30 juz,” pungkasnya.(RK)