Tingkatkan Kualitas Organisasi Santri, SMAIT Ibnu Abbas Adakan Latihan Dasar Kepemimpinan.
Klaten—Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Ibnu Abbas Klaten mengadakan Latihan Dasar Kempimpinan (LDK) untuk santri putri, di Aula Lantai 2 Masjid Ibnu Abbas Klaten, Sabtu, (17/3/2018). Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa pemimpin dan meningkatkan ketrampilan santri dalam berorganisasi.
Wakil Kepala Bagian Kesiswaan SMAIT Ibnu Abbas Klaten, Arityas Ratnasari, mengatakan, kegiatan ini merupakan pertama kali diadakan di SMA Ibnu Abbas Klaten. Sebab, selama ini beberapa organisasi santri yang ada di SMAIT Ibnu Abbas masih baru dan teroganisir dala menjalankan roda organisasi sehingga perlu pembinaan.
“Saat ini sudah ada 4 organisasi santri di SMAIT Ibnu Abbas Klaten,” kata Ustazah Tyas sapaan akrabnya.
Dikatakan, 4 orgnasisasi tersebut adalah Organisasi Santri Ibnu Abbas (OSIA), Dewan Ambalan (Pramuka Ibnu Abbas), Bulan Sabit Merah Remaja (BSMR) dan Organisasi Literasi Ibnu Abbas (Pustakawan Junior). Menurutnya, pengurus organisasi santri tersebut dari kelas 10 dan 11.
Lebih lanjut, Ustazah Tyas, menjelaskan LDK ini diadakan dua kali untuk santri putra dan santri putri. Hari ini, sebanyak 60 santri putri yang mengikuti acara tersebut. Mereka terdiri dari ketua, sekretaris, bendara dan ketua bidang masing-masing organisasi santri.
“Untuk yang santri putra kita adakan Sabtu pekan depan,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, LDK SMAIT Ibnu Abbas diisi langsung oleh Wakil Direktur Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPT) Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Ali Ghufron SIP, dengan materi leadership. Selanjutnya, materi kedua oleh Kepala SMAIT, Ustaz Kelik Wardiyono SPd, tentang Manajemen Administrasi organisasi.
“Semoga lewat ke dua materi tersebut, anak-anak semakin berkualitas dan percaya diri dalam berorganisasi,” harapnya.
Utadzah Tyas mengatakan melalui organisasi siswa juga bisa mengembangkan kreativitasnya. Sehingga bakat-bakat santri yang masih terpendam akan terlihat dengan aktif di organisasi. Ke depan juga akan merintis organisasi berbasis bahasa asing.
“Kami akan bentuk Ibnu Abbas Language Club, yang fokus dalam peningkatan kualitas Bahasa Arab dan Bahasa Inggris,” jelasnya.
Menurutnya, organisasi tersebut untuk mengasah santri dalam menguasai bahasa asing. Sebab, sudah ada alumni-alumni SMAIT Ibnu Abbas yang menlanjutnya pendidikan di Jerman dan Mesir. Selain itu juga ada santri yang mengikuti pertukaran pelajar ke Singapura, sehingga organisasi santri yang fokus mengurusi bahasa asing sangat diperlukan.
Ustazah Tyas menambahkan, peningkatkan kualitas organisasi santri ini juga diharapkan mampu mendukung program SMAIT Ibnu Abbas pada 2020 yakni sekolah “Go Nasional”. Untuk itu, setelah LDK ini, akan diadakan tindak lanjut seperti pembuatan program kerja, proposal kegiatan, dan administrasi surat-menyurat. (RK)