ibnuabbasklaten.com- Menuju penghujung tahun 2024, Yayasan Ibnu Abbas Klaten melalui bidang Sumber Daya Insani dan Tarbawi (SDIT) mengadakan Dauroh Tarqiyyah Pegawai pada kamis-jum’at (28-29/11/2024).
Kegiatan yang dilakukan pada siang ini diikuti oleh 389 pegawai dari semua bidang dan unit yang ada di Yayasan Ibnu Abbas Klaten dimulai dengan lantunan tilawah oleh salah satu asatidzah, Ustadz Mufti Ishlahuddin, SPdI demi mengharap sepenuhnya berkah mengiringi acara siang hari tersebut.
Kemudian di lanjutkan materi inti oleh Sekretaris PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Ustadz Dr Umarulfaruq Abubakar Lc MHI.
Dalam paparannya Ustadz Umar menjelaskan bahwa aqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah bukan hanya konsep teologi, melainkan juga prinsip hidup yang memengaruhi pola pikir, perilaku, dan interaksi sosial individu.
“Pengertian dari Ahlu Sunnah Wal Jamaah adalah kelompok umat islam yang berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat dalam aqidah, ibadah, dan akhlak,” ucap beliau.
Ustadz Umar nenambahkan prinsip-prinsipnya yakni tauhid sejati, mengikuti Rasulullah SAW & sahabat, menjauhi bid’ah, dan menjaga persatuan umat.
“ada juga kelompok yang bertentang dengan Ahlu Sunnah Wal Jam’ah antara lain khawarij, mu’tazilah, jahmiyah, murji’ah, qadariyah, jabariyah, rafidhah (syiah ektrem), dan musyabbihah,” ungkap beliau.
Selain membahas aspek individu, dauroh ini juga menyoroti pengaruh aqidah dalam dakwah sosial.
“Masyarakat yang berlandaskan aqidah yang benar akan terhindar dari konflik internal karena setiap anggotanya memahami dan menghormati peran masing-masing dalam tatanan sosial,” jelasnya.
Terakhir Ustadz Umar memaparkan tentang umat ijabah dan umat ibadah, disebutkan dalam hadist tentang Aqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah ada 73 golongan yang akan masuk neraka kecuali satu golongan.
“Satu golongan tersebut ialah golongan umat ijabah. Umat ijabah adalah umat yang telah menerima ajaran islam dengan keimanan dan ketaatan. Mereka beriman kepada Allah SWT, Rasul dan mengikuti ajaran islam sesuai Al-Qur’an. Mereka termasuk golongan yang menjalankan syariat,” tutup beliau.
Sementara 72 golongan itu adalah umat dakwah. Dalam penerapannya, kita terus berusaha untuk menjadi umat ijabah yang menerima ajaran Rasul dengan sempurna.
Di sisi lain, melihat kelompok lain yang mungkin belum beragama dengan baik, kita pandang sebagai umat dakwah. Sehingga kita tidak mencela, mencaci, atau mengejek, tapi bersemangat mengajak mereka untuk bersama sama menjadi umat ijabah yang menerima dakwah islam yang mulia.
Dauroh ini ditutup dengan sesi tanya jawab, berharap semoga ilmu yang didapatkan menjadi berkah dan membawa manfaat bagi semua pegawai.