ibnuababsklaten.com- Alhamdulillah atas izin Allah Subhanahu Wata’ala salah satu Asatidzah PPTQ Ibnu Abbas Klaten memperoleh gelar doktor pada Jum’at (14/02/2025).
Beliau adalah Ustadz Iskandar Dzulkarnain yang sehari hari berkhidmah di Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah (KMI) PPTQ Ibnu Abbas Klaten sebagai Pendidik. Beliau berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji di Universitas Islam Indonesia (UII).
Ustadz Iskandar merupakan putra dari pasangan Allahu Yarham Huntoro Adiyanto dan Sri Hartini. Pria kelahiran Surakarta, 7 Agustus 1988 ini menyelesaikan perkuliahan program doktor selama 3 tahun 4 bulan 27 hari pada Program Doktor Jurusan Studi Islam Fakultas Ilmu Agama UII Yogyakarta.
Judul disertasi yang berhasil dipertahankan dihadapan dewan penguji adalah “Fatwa MUI Terhadap Eksistensi Identitas Keagamaan: Analisis Sosiologis Aliran Islam Jama’ah Di Indonesia” dan berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan predikat cumlaude.
“Bismillahirrahmanirrahim saudara Iskandar Dzulkurnain dinyatakan LULUS nilai kumulatif 3.97 masa studi 3 tahun 4 bulan 27 hari,” ucap Ketua Sidang Ujian Terbuka Program Doktoral, Dr Drs Asmuni MA.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, beliau melanjutkan studi S1 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) jurusan Hukum Islam, yang berhasil diselesaikan pada tahun 2015. Tak berhenti di situ, beliau kemudian meneruskan pendidikan ke jenjang Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), mengambil Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam dan meraih gelar magister pada tahun 2019, sebelum akhirnya melanjutkan program doktor.
Selain mendapat amanah mendidik di PPTQ Ibnu Abbas Klaten, beliau juga menjadi dosen di Ma’had Abu Bakar As Shiddiq Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) serta pernah menjadi guru Al Qur’an di Buah Hati Islamic Jakarta.
Akhirnya, semoga Allah senantiasa menjaga beliau Ustadz Dr. Iskandar Dzulkarnain, Lc. M.H semoga ilmu yang telah diraih mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wata’ala, bermanfaat untuk memajukan lembaga, dan masyarakat Klaten khususnya, Indonesia tercinta pada umumnya.[]