G
N
I
D
A
O
L

PPTQ Ibnu Abbas Resmi Mewisuda 44 Santri Peraih Sanad & Tahfizh 30 Juz

ibnuabbasklaten.com- Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten melalui unit Ketahfizhan Markaz Sanad dan Qiraat menyelenggarakan kegiatan Wisuda Tahfizh dan Penyerahan Sanad pada rabu (11/6/2025).

Bertempat di Masjid Muinudinillah Basri Komplek Kampus 2 PPTQ Ibnu Abbas Klaten Putra, sebanyak 44 santri turut diwisuda dalam acara ini, dengan rincian 15 santri menerima sanad, 27 santri menyelesaikan Ziyadah 30 juz, dan 2 santri menjalani Ujian 30 Juz.

Turut hadir dalam acara ini Ketua Yayasan PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Ir Hj Suciningsih, Direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten, KH Muhammad Uqbah Azis Lc MH, serta jajaran pimpinan pondok lainnya.

Dalam sambutannya, Ustadz Dr Umarulfaruq Abubakar Lc MHI, selaku Sekretaris PPTQ Ibnu Abbas Klaten, menyampaikan makna mendalam dari kegiatan wisuda tahfizh. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah SWT mengangkat dengan kitab ini sebagian kaum dan menjatuhkan dengan kitab ini pula sebagian kaum yang lainnya. Siapa yang memuliakan Al-Qur’an, siapa yang menghafal Al-Qur’an, siapa yang mengamalkan Al-Qur’an maka dia akan dimuliakan oleh Allah SWT.”

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa inti dari akhlak Al-Qur’an adalah dua hal utama: menghiasi diri dengan sifat-sifat penghambaan, serta menghiasi diri dengan sifat-sifat ketuhanan. Menurutnya, kedua prinsip inilah yang harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para penghafal Qur’an.

Sementara itu, Ustadz Uqbah dalam tausiyahnya mengisahkan sosok sahabat Nabi, Ibnu Mas’ud, yang dikenal sebagai sahabat yang memiliki kedalaman ilmu dan kerap dijadikan rujukan dalam fatwa setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Ustadz Uqbah berpesan agar para santri penghafal Al-Qur’an memiliki keberanian dalam menyampaikan kebenaran meski terasa pahit. Ia mengingatkan agar mereka tidak menyembunyikan nilai-nilai Islam yang telah mereka pelajari, melainkan menyebarkannya dengan penuh amanah.

“Para huffazh sejatinya akan terlihat dari hatinya. Saat banyak orang bergembira dengan dunia, para penghafal Qur’an justru merasa sedih karena tak sempat murojaah,” ujarnya.

Menutup nasihatnya, Ustadz Uqbah berpesan kepada seluruh santri, baik yang diwisuda maupun tidak, untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai wasilah meraih derajat tinggi di sisi Allah SWT.

“Jangan jadikan Al-Qur’an sebagai alat untuk meraih dunia semata, karena dunia itu hina dan akhirat itu mulia. Tidak akan pernah bercampur antara kehinaan dan kemuliaan dalam satu hati seorang Muslim,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *