ibnuabbasklaten.com-Matahari pagi di hari Kamis (10/11/2022) menumpahkan selajur cahaya hangat untuk menyapa lembut civitas Kuttab Ibnu Abbas Klaten yang akan melaksanakan kegiatan Outbound di New Rivermoon, Polanharjo, Klaten. Kegiatan bertema “Menjadi Generasi Tangguh Penyongsong Peradaban” ini diikuti oleh (hampir) seluruh santri Kuttab dari tingkat Tamhidy hingga Saadis dan seluruh asatidzah Kuttab Ibnu Abbas Klaten menjadi perangkat kegiatannya.
Kegiatan dilakukan pada pagi hari hingga matahari berada di posisi semenjana. Outbound diawali dengan dzikir al-matsurat seperti biasanya di sekolahan, sebagai bekal ruhiyah bagi para santri. Sesuai dengan tema tersebut, Outbound ini berisi dengan kegiatan-kegiatan yang menakar kemampuan, meruncingkan nalar dan meraut keimanan bagi seluruh peserta yang nantinya diharapkan mampu menjadi generasi dakwah yang tangguh dalam menyongsong peradaban. Selain outbound, kegiatan ini juga diisi pembekalan keilmuan serta keimanan bagi para santri melalui kegiatan “Tadabbur Traveling: Mengenal Pernak-Pernik Surga” dengan cara menyelipkan serba-serbi mengenai surga di keberjalanan kegiatan.
Pernak-pernik surga yang dimaksudkan seperti:
- Pintu Surga
Allah menjadikan pintu surga ada 8 dan diberikannya nama pada masing-masing pintu tersebut sesuai amal. Agar santri memahami dan melaksanakan amaliyah tersebut untuk bisa memasuki pintu tersebut.
- Terompah
“Surga itu lebih dekat kepada salah seotang kalian daripada tali sandalnya, dan neraka juga demikian.” (HR. Bukhari)
Maka jangan remehkan apapun kebaikan dan ibadah yang mampu kita lakukan, karena surga itu begitu dekatnya dengan kita, bisa jadi gara-gara suatu perkara kebaikan yang kita anggap remeh dan kecil, justru itulah yang mendatangkan ridho-Nya Allah SWT.
- Koin
Santri diharapkan tidak meremehkan kebaikan sekecil apapun, termasuk dengan koin 500 perak. Karena kebaikan walau sekecil apapun pasti Allah akan berikan balasannya seperti yang tertuang pada Q.S Al-Zalzalah:17 , “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
- Angin
Kidung angin sepoi-sepoi membawa gamabran nikmat Allah yang begitu luas bagi manusia. Para Santri diminta untuk mensyukuri nikmat Allah yang bilamana seluruh pohon dijadikan pena dan seluruh air dijadikan tinta maka tidak akan pernah cukup untuk menuliskan segala nikamt yang telah diberikan.
- Air
Nikmat air pada nantinya akan menjadi nikmat yang mahal, karena sesungguhnya penduduk nekara kelak akan dihalangi dariapa yang diinginkan. Mereka memintas setetes air dari surga namun Allah haramkan baginya, sementara penduduk surga diberikan semua keinginannya tanpa tapi dan nanti.
- Nasihat ‘Alim oleh Ust. Kusyaeni, S. Pd. I
Dalam sesi perjalanan tadabbur diberikan pos untuk penyampaian nasihat terkait adab dan perjuangan seorang muslim dalam meraih Surga Allah. Tidak ada perjuangan yang tak mudah, maka hidup di dunia haruslah diikhtiarkan untuk menabung bekal akhirat.
- Minuman di Surga
Para santri diberikan madu dan susu. Setelah tandas disampaikanlah pemahaman bahwa nantinya mereka bisa menikmati seluruh kenikmatan tersebut di surga tanpa perlu kehabisan seperti sekarang, karena di surga terdapat samudera air, samudera madum samudera susu dan samudera arak sesuai dengan Hadits Tirmidzi no. 2567.
- Buah-buahan di Surga
Seperti kenikmatan minuman surga, para santri juga disediakan buah-buahan surga untuk menjadi gambaran nikmat bahwasannya nikmat di surga jauh lebih indah dari bayangan yang bisa kita gambarkan.
santri mendengarkan Nasihat ‘Alim oleh Ust. Kusyaeni, S. Pd. I. (Dokumentasi Kuttab)
Ada pun santri dibagi beberapa kelompok dengan nama kelompok yang mengacu pada nama-nama tokoh cendikiawan maupun pahlawan islam, sepert: Abbas Bin Firnas, Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Ibnu Al-Haytham, Al-Birruni, Hj. Rasuna Said, Laksamana Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Siti Walidah dan lainnya. Para santri dikenalkan dengan para cendikiawan dan pejuang islam agar mampu meniru derap juang yang telah mereka torehkan bagi peradaban islam.
Ada pula beberapa permainan yang disiapkan oleh tim outbound dari Kuttab Ibnu Abbas Klaten untuk menakar ketangkasan santri, antara lain: Bakiak, Titian Papan, Peralon Bocor, Tarik Tambang, Piramida Gelas, Ninja Warrior, Naga Buta, Ular Kanibal dan Perang Air. Riuh rendah yel-yel dan kegembiraan dalam mengikuti permainan dari para peserta menjadi perpaduan syahdu bagi para asatidzah hingga tak terasa matahari sudah mencapai semenjana.
Permainan peralon bocor melatih kecerdikan santri. (Dokumentasi Kuttab)
Permainan piramida gelas melatih kemampuan memimpin dan kekompakan santri. (Dokumentasi Kuttab)
Di selang waktu istirahat sebelum penutupan Allah turunkan butir-butir nikmat dan keberkahannya dalam rupa air hujan yang meneduhkan pandangan dan suasana setelah letih bermain dan belajar. Pada agenda penutupan diberikan apresiasi kepada kelompok yang menjadi pemenang permainan.
Laporan: Andhika Kusuma W., A.Md, Ak.