G
N
I
D
A
O
L

Yayasan Ibnu Abbas Klaten Gelar Pembinaan Pegawai: Kuatkan Spirit Qur’ani dalam Kehidupan

ibnuabbasklaten.com- Yayasan Ibnu Abbas Klaten mengadakan kegiatan Pembinaan Pegawai yang berlangsung di Masjid Muinudinillah Basri, Kampus 2 PPTQ Ibnu Abbas Klaten pada senin (29/9/2025). Acara ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Ibnu Abbas Klaten, Ir. Hj. Suciningsih, serta segenap pegawai yayasan.

Pada kesempatan ini, tausiyah disampaikan oleh Ketua Yayasan Sosial Pendidikan Islam Isy Karima Karangpandan, KH. Syihabuddin Abdul Mu’iz, Al-Hafizh.

Dalam penyampaian materinya, Ustadz Syihab menekankan pentingnya memahami Al-Qur’an sebagai pusat kekuatan hidup seorang muslim.

“Alam semesta diciptakan dengan kata-kata. Al-Qur’an diturunkan dengan kata-kata. Al-Qur’an adalah alam semesta yang berbicara, sementara alam semesta adalah Al-Qur’an yang diam. Maka jangan remehkan kekuatan Al-Qur’an yang ada di batin kita dan di anak-anak kita,” ungkap beliau.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Al-Qur’an adalah sumber cahaya, penenang hati, sekaligus pedoman dalam menghadapi setiap persoalan hidup. Semakin dekat kita dengan Al-Qur’an, semakin kokoh pula langkah kita. Karena itu, setiap muslim wajib berusaha menjaga hubungannya dengan Al-Qur’an, bukan hanya di lisan, tetapi juga di hati dan perbuatannya,” tambahnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa kekuatan sebuah lembaga pendidikan Islam akan terjaga jika seluruh civitasnya menjadikan Al-Qur’an sebagai ruh dalam bekerja dan berkhidmat.

“Jika pegawai, guru, dan santri sama-sama menjadikan Al-Qur’an sebagai pusat orientasi, insya Allah lembaga ini akan melahirkan generasi Qur’ani yang membawa keberkahan bagi umat,” tutup beliau.

Tak hanya itu, Ustadz Syihab juga memberikan penekanan bahwa tugas di pesantren bukanlah tugas biasa, melainkan pekerjaan yang bernilai tinggi di sisi Allah.

“Pekerjaan kita di pesantren ini sejatinya adalah pekerjaan langit, karena kita berkhidmah pada Al-Qur’an. Maka setiap langkahnya adalah sakral. Dalam proses pendidikan, guru bukan sekadar mu’alim yang mentransfer ilmu, melainkan juga motivator yang membangkitkan semangat, konseptor yang merancang masa depan, sekaligus leader yang membentuk teamwork ummat. Mendidik dengan Al-Qur’an hakikatnya adalah menginstal nilai-nilai ilahi agar tumbuh keteguhan Yusuf, kebijaksanaan Sulaiman, keberanian Daud, dan keteladanan Rasulullah SAW dalam jiwa anak didik kita,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para pegawai Yayasan Ibnu Abbas Klaten untuk terus menguatkan spirit Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mampu menghadirkan keberkahan dalam menjalankan tugas dan pengabdian di lembaga.