ibnuabbasklaten.com- Sebanyak 13 mahasantri semester 4 Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten yang terdiri dari 10 akhwat dan 3 ikhwan mengikuti kegiatan Pembekalan dan Serah Terima Pengabdian yang diselenggarakan pada tanggal 3–4 Juni 2025 di Aula lantai 3 Kampus 1 PPTQ Ibnu Abbas Klaten.
Kegiatan pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasantri sebelum mereka terjun langsung menjalankan tugas pengabdian di lingkungan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten.
Kepala Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas, Ustadz Budiman Mustofa, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas rutinitas akademik, tetapi merupakan bagian penting dari proses pembentukan karakter dan profesionalitas mahasantri.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merealisasikan dan menguatkan nilai pengabdian masyarakat, sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, ini juga menjadi upaya untuk menguatkan sinergi dan membangun kepercayaan antar lembaga perguruan tinggi dalam mengelola para mahasiswa,” ujar beliau dalam wawancara.
Selama dua hari, para mahasantri mendapatkan berbagai materi pembekalan yang relevan dengan tugas mereka ke depan. Materi-materi tersebut antara lain:
-
Manajemen dan Job Desk Muhafidz oleh Ustadzah Mudrikah
-
Profil dan Etos Kerja PPTQ Ibnu Abbas Klaten oleh Ust. Ali Ghufron, S.IP
-
Memahami Job Desk Musyrif dan Wali Hujroh oleh Usth. Dr. Elly Damaiwati, S.S, M.Pd
-
Panduan Pengabdian oleh Ustd. Abdillah Taufik Nur Majid, Lc., M.H
-
Komunikasi Efektif untuk Gen-Z dan Orang Tua/Wali Santri oleh Ust. Sidiq Nugroho, Lc., M.Pd
Kegiatan ini ditutup dengan prosesi serah terima pengabdian secara simbolis, menandai dimulainya masa pengabdian bagi seluruh mahasantri. Mereka akan ditempatkan di berbagai unit kerja di lingkungan PPTQ Ibnu Abbas Klaten, menyesuaikan dengan kapasitas dan kompetensi masing-masing.
“Pengabdian adalah media bagi mahasantri untuk mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan. Saya berharap mereka dapat memperluas wawasan, memperdalam pengalaman lapangan, dan memperkuat kepribadian sebagai bekal utama saat terjun ke tengah masyarakat,” tuturnya.
Dengan semangat pengabdian dan bekal yang matang, para mahasantri diharapkan mampu menjadi duta ilmu dan akhlak, serta memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan tempat mereka mengabdi.