Alhamdulillah laa haula wa laa quwwata illa billah. Pada hari Rabu, 28 Februari – Jumat, 1 Maret 2024 Kuttab Ibnu Abbas Klaten sukses telah menyelenggarakan Mukhoyyam Jasady yang diikuti oleh 101 santri dari kelas Robi (4) & Khomis (5). Bertempat di Janti Park, Ngendo, Desa Janti, Polanharjo, Klaten.
Mengusung tema “Saksikanlah Bahwa Aku Muslim Kuat Sejati 2”. kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan mental, fisik, dan kemandirian santri. Melalui kegiatan mukhoyyam Jasadi ini, para santri juga dilatih untuk bisa menikmati proses tanpa protes di setiap kegiatan yang ada. bekerjasama dengan tim menjadi momen penguatan ukhuwah serta aplikasi adab dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Mukhoyyam Jasady diawali dengan upacara pembukaan serta doa di pagi hari yang dipimpin langsung oleh Ustadz Hadid, kemudian dilanjutkan dengan pendirian tenda, pengenalan dasar dasar PBB (Peraturan Baris Berbaris), makan siang terpimpin, serta penyampaian materi P3K di siang harinya oleh pak Ehsan dari tim Gemintang Outdoor.
Para Santri memanfaatkan waktu sore hari dengan kegiatan memasak. Berbagai macam bahan & peralatan pun sudah disiapkan. Suasana senja di pinggir kolam dan suara aliran air sungai yang indah memberikan kesan natural serta menjadi pelengkap suasana yang syahdu nan rindu. Rasa lelah pun lenyap seketika pada saat menikmati hasil masakan yang diracik bersama dengan penuh canda dan tawa karena mensyukuri setiap rizki yang Allah berikan kepada kita semua.
Kegiatan petang hari itu ditutup dengan sholat maghrib berjamaah, dzikir serta menghafalkan Q.S. Al Anfal ayat 60 bersama sama. Memberikan kesan yang indah bahwasanya setiap lantunan ayat yang dibaca, dihafal dan difahami menjadi inspirasi serta penyemangat tersendiri bagi Asatidzah & Santri.
Selesai sholat isya berjamaah, para Santri mengikuti kegiatan pembekalan oleh Kepala Sekolah Kuttab Ibnu Abbas Klaten, Ustadz Kusyaeni, S.Pd., M.Pd. Beliau menyampaikan materi Muwashofat Tarbiyyah point ke 4 (qowiyyul jismi) dan ke 8 (Munazhzhamun fi syu’unihi) kepada para santri, bahwasanya sebagai muslim sejati harus memiliki fisik dan mental yang kuat sehingga ibadahnya pun menjadi optimal. Taat dan bekerjasama juga melatih untuk tidak mengeluh dalam menikmati proses pada setiap masalah yang dihadapi.
Tepat Pukul 03.00 pagi para santri dibangunkan untuk melakukan qiyamul lail dan dilanjut sholat shubuh berjamaah sebagai awal pembuka kegiatan di hari ke 2.
Di hari kedua para Santri melakukan longmarch menempuh jarak kurang lebih tujuh kilometer. Rute yang dilalui melewati jalan perkampungan, persawahan, jembatan, kolam kolam pembibitan ikan, serta air sungai yang mengalir jernih dan berbagai rintangan serta tantangan hadir menemani para santri di setiap posnya menjadi pelengkap keseruan santri ketika longmarch. Terik sinar matahari bukanlah menjadi penghalang namun menjadi pembakar semangat para santri untuk bisa lebih terpacu mencapai tujuan.
Tak cukup hanya dengan longmarch, untuk mengekspresikan kegembiraan dan semangatnya, para Santri pun berantusias untuk mengikuti kegiatan renang di sore harinya.
Malam haripun tiba, setelah menunaikan sholat Isya berjamaah saatnya para santri kembali beraksi memeriahkan kegiatan pentas seni dengan berbagai aksi dan penampilan seperti drama, pembacaan puisi, nasyid, dan sholawat pun di persembahkan untuk menghiasi kegiatan pentas seni di malam tersebut.
Kristalisasi muhasabah untuk menggapai hikmah menjadi penutup kegiatan di hari tersebut sekaligus menjadi koreksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari.
Di Hari ke-3, Santri dibangunkan untuk qiyamul lail, sholat shubuh berjamaah kemudian dilanjut dengan renungan.
Dalam keadaan mata tertutup serta ruangan yang gelap dan sunyi, Ustadz melantunkan beberapa ayat ayat al qur’an serta menyampaikan nasihat kepada para santri untuk selalu bersyukur kepada Allah atas kedua orang tua yang masih ada hingga saat ini, serta mengingat kondisi kita yang tak sesulit dan tak memprihatinkan seperti saudara saudara kita yang berjuang di Gaza, Palestina. Suasana menjadi penuh haru, hati lembut mereka tersentuh, dan isak tangis pun menjadi tak terbendung.
Di pagi hari ketika surya telah menampakkan cahayanya agar raga tetap terjaga kesehatan dan kebugarannya, para santri melakukan senam irama di pagi hari, Dipimpin oleh beberapa santri dari kelas khomis yang telah ditunjuk oleh Ustadzah. Kemudian dilanjut dengan sarapan, pembongkaran tenda, serta pemberian extra time berenang dari asatidzah untuk santri.
Kegiatan Mukhoyyam Jasady ini diakhiri dengan upacara penutupan yang berlangsung dengan khidmat sebagaimana Upacara Pembukaan, serta penyerahan hadiah oleh panitia kepada masing masing kelompok yang terpilih.
Kontributor : Ustadz Muhammad Hadid