ibnuabbasklaten.com- Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten mendapat kunjungan syekh dari Palestina, Syekh Prof. Dr. Murawwih Musa Nassar, Senin (21/11/2023). Kedatangan syekh tersebut didampingi oleh tim dari International Aqsa Institute, dalam rangkaian agenda Roadshow “Kiamat di Pelupuk Mata”.
Syekh Prof. Dr. Murawwih Musa Nassar merupakan Ulama Besar Baitul Maqdis, Pendiri Ikatan Ulama Palestina, dan Sekretaris Komite Al-Quds Internasional. Beliau memberikan pesan dalam kegiatan Muhadharah di hadapan Asatidz unit Kesantrian dan Ketahfidzan selepas Shalat Dzuhur di Aula Lantai 3 Kampus 1 PPTQ Ibnu Abbas Klaten, seputar keutamaan Masjid Al Aqsha, dan perjuangan kemerdekaan & kemenangan Baitul Maqdis.
Sebelum mengisi Muhadharah, Syekh Murawwih menyempatkan waktu melakukan rekaman podcast di studio IBASKA TV. Dalam Podcast tersebut beliau menyempaikan sejarah konflik Masjid Al Aqsha dan menceritakan perjuangan kaum muslimin disana untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Selengkapnya dapat disaksikan di Youtube “IBASKA TV” disini
Syekh Prof. Dr. Murawwih Musa Nassar menyatakan dalam pembukaan Muhadharahnya senang disambut dengan hangat oleh Para Asatidzah.
“Pertama terima kasih kami ucapkan kepada pimpinan Pondok dan para asatidzah yang menyambut saya dengan begitu hangat. saya izin menyampaikan informasi seputar Palestina. Negara Palestina sudah di jajah oleh bangsa Israel selama 70 tahun. Di mulai pada tahun 1948, hingga saat ini Palestina terpisah menjadi dua bagian. Pertama bagian barat dan kedua bagian timur yaitu jalur Gaza. Para zionis Israel sudah hampir menguasai tanah Palestina,” ucap beliau.
“Mereka begitu kejamnya membunuh anak-anak, orang tua, para wanita dan seluruh rakyat palestina menjadi sasaran mereka. Rumah-rumah rakyat Palestina mereka hancurkan. Makanan dan sumber air mereka blokade,” lanjut beliau
“Meski begitu kami akan tetap mempertahankan tanah palestina. Menjaga Al-Aqsa. Karna kami tahu, yang kami jaga adalah tanah suci umat islam. Kami tahu, yang kami jaga adalah kiblat pertama umat muslim dan inilah kekuatan kami,” terang beliau.
Kemudian Syekh Murawwih menjelaskan pentingnya Masjid Al-Aqsa bagi umat Islam. Disebutkan bahwasannya Masjid Al-Aqsa ini adalah kiblat pertama umat islam.
Sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ
Artinya: Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab41) benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Berikutnya Syekh menjelaskan bahwasannya shalat di Masjid Al-Aqsa sebanding dengan 500 kali sholat. Terakhir beliau menitipkan pesan kepada para asatidzah yang hadir untuk selalu membela Palestina.
اِحْمِلِ الْقُدْسَ دَوْمًا مَعَكَ.
“Bawalah Al-Quds selalu bersamamu.”
Prinsip membela Palestina :
اِجْعَلْ مَكَانَكَ حَيْثُ اللهُ أَقَامَكَ.
“Berperanlah sesuai posisi yang Allah tetapkan untukmu.”
Jika posisimu adalah guru, maka didiklah anak-anak muridmu tentang perjuangan Palestina. Jika pekerjaanmu adalah pedagang, maka manfaatkan sebagian keuntungan yang engkau peroleh untuk mendukung kemenangan Baitul Maqdis.