G
N
I
D
A
O
L

Menutup Kepengurusan BEM Periode 2022/2023, BEM Mahad Aly Gelar Kemah Akhir Periode

ibnuabbasklaten.com-  Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ma‘had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten periode tahun 2022/2023 yang akan mengakhiri masa pengabdiannya menggelar Kemah Akhir Periode di Halaman Kuttab Ibnu Abbas Klaten, Sabtu (4/11/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari Sabtu-Minggu 4-5 November 2023 dihadiri oleh seluruh penggurus, Mudir, serta Pembina BEM Ma‘had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten.

Dalam kesempatan tersebut Nur Syamsyiah, Ketua BEM Ma‘had ‘Aly Ibnu Abbas menyatakan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah.

“Menjalani satu periode dengan segala suka dukanya. Belajar, berjuang, mencari pengalaman dan berusaha menjadi inspirasi. Berjalan dibawah instruksi, dengan harapan ide-ide terealisasi, tidak serta merta untuk apresiasi, tapi ingin menjadikannya bekal agar menjadi orang-orang yang penuh dedikasi”, ujarnya.

“Dengan diadakannya acara ini semoga kita menjadi semakin solid, saling memperbaiki keakraban satu sama lain, setelah satu periode menjalankan amanah kepengurusan organisasi”, lanjutnya.

Mudir Ma‘had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Iskandar Dzulkurnain, Lc., M.H, dalam taujihnya mengingatan 4 perkara yang baik namun ada yang lebih baik.

Ada 4 perkara yang baik namun ada 4 perkara yang lebih baik:

  1. Rasa malu yg dimiliki kaum lelaki itu baik, namun jauh lebih baik lagi bila rasa malu itu ada pada kaum wanita.
  2. Sikap adil yang miliki setiap orang adalah baik namun sikap adil yang dimiliki para penguasa jauh lebih baik
  3. Taubatnya orang tua itu baik, namun taubatnya anak muda jauh lebih baik
  4. Sikap dermawan yang dimiliki orang kaya itu baik, namun dermawannya orang fakir miskin lebih baik.

Terakhir, Pembina BEM Ma‘had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten dalam hal ini Ustaz Sidiq Nugroho, L.c menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh pengurus BEM Ma‘had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten yang telah berkiprah secara maksimal disertai loyalitas, solidaritas dan kolaboratif.

“Kita memang harus menjadi seorang spesialis tapi kita jga patut menjadi seorang generalis sebab betapa banyak orang yang terjebak & terpeleset hidupnya hanya karena blankspot yang tak sadar diterobos krna minimnya wawasan & keterampilan,” pungkasnya.