ibnuabbasklaten.com– PPTQ Ibnu Abbas Klaten mengadakan Kegiatan Daurah Tazwid Khirrijin (Detik) di Kampus 1 PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Senin (6/6/2022).
Kegiatan Detik merupakan program tahunan yang diadakan oleh PPTQ Ibnu Abbas Klaten bagi santriwan dan santriwati kelas IX sebagai bekal tambahan untuk mereka melanjutkan perjalanan hidup setelah menjadi alumni PPTQ Ibnu Abbas Klaten. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari. Dari tanggal 6-7 Juni 2022. Di Aula Lantai 2 (Akhwat) dan Aula Lantai 3 (Ikhwan).
Rangkaian acara di Aula diawali dengan sambutan oleh Ketua Panitia, Ustaz Sidiq Nugroho, L.c., dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan arahan ke santri harus bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan dengan masyarakat.
“ Dalam rangka ntuk menguatkan dan membekali antum selaku calon alumni, kita perlu menambahkan muatan-muatan baru materi-materi yang antum belum dapatkan di ruang-ruang kelas ataupun di halaqah-halaqah”, lanjutnya.
Mengawali kegiatan Detik dengan pemateri Ustaz Arif Priyanto, S.PD.I., MCP dengan mengambil tema “Tantangan Dakwah Global”.
Beliau berpesan kepada para Santri dalam menghadapi tantangan era globalisasi diantaranya yaitu Taati apa yang Allah SWT perintahkan dan jauhi apa yang Allah SWT larang, Taskiyatun Nafs (Muhasabah, Muraqabah, dan merasa diawasi oleh Allah SWT) sebab kini orang dengan mudahnya melihat tontonan porno karena tidak adanya rasa diawasi itu, dan Berjama’ah. Sebab kuatnya ummat adalah dengan berjama’ah.
Kemudian kegiatan Detik dilanjutkan dengan materi “Tantangan Dakwah Global” oleh Ustaz Dr. Umarulfaruq Abubakar, L.c., M.HI. Beliau memaparkan akan pentingnya merawat dan menjaga keimanan dalam diri karena sebab iman adalah sumber kekuatan, kekakayaan, dan sumber kecerdasaan.
Kemudian hari berikutnya dilanjutkan dengan tema “Bina Pribadi Islam” yang disampaikan Ustaz Afif Hasbi Bustomi, M.Pd.
Dalam kesempatan tersebut beliau memaparkan tentang kondıisi anak hari ini, di antaranya: Identical crisis, youth problematic focus, ignore ibadah, rebahan, westernization, wasting time, dan entrepreneurship. Sedikit penjelasan juga yang kami catat, bahwa propaganda Barat saat ini dapat dikatakan sukses dalam menggempur kehidupan remaja kita saat ini. Katakanlah seperti budaya pacaran dan bentuk perzinaan lain. Maka beliau berpesan kepada Santri untuk senantiasa menjaga integritas pribadi dengan menguatkan ibadah, serta menjaga diri dengan bisa mengistiqomahkan kebiasaan baik di pondok.
Dan materi terakhir diisi oleh salah satu Alumni Ibnu Abbas yaitu Ustaz Nashif Abyani R Fanani. Dalam kesempatan tersebut beliau menjabarkan tentang makna dari “Pemuda dalam Islam” sebagai berikut :
- Pemuda Ibrahim, di mana kita meneladani sifat gagah berani melawan kemungkaran;
- Pemuda Ismail, di mana kita meneladani sifat ikhlas dan sabar dalam menjalani kehidupan;
- Pemuda Yusuf, di mana kita meneladani akhlaq dan moral yang baik; dan
- Pemuda Ashabul Kahfi, di mana kita meneladani sifat saling melindungi serta bahu-membahu dalam kebaikan.
Terakhir beliau menuturkan sebuah nasihat Arab :
وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ
“Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu
dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah”.
[Humas Media : Raihan Z.J]