G
N
I
D
A
O
L

Kuttab Gelar Acara Family Gathering, Walisantri Diingatkan Pentingnya Berkolaborasi

ibnuabbasklaten.com-Kuttab Ibnu Abbas Klaten menyelenggarakan Family Gathering, di Sendang Sinongko, Pokak, Ceper, Klaten, Sabtu kemarin, (20/11/2021).

Acara ini diikuti oleh seluruh santri beserta orang tua, dan seluruh asatidzah. Acara besar ini mengambil tema “Kolaborasi Membangun Generasi Rabbani”. Tujuan diadakannya family gathering ini adalah untuk mempererat tali silaturahim antara para santri, orang tua, dan ustadz-ustadzah di lingkungan Kuttab.

Dalam Sambutannya, Ustadz Dr. Hakimuddin Salim, Lc. MA selaku direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten menyampaikan beberapa hal. Pertama, apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh asatidzah atas dedikasi dan terlaksananya acara family gathering tahun ini.

Kedua, tentang pentingnya kolaborasi antara orang tua dan para ustadz-ustadzah di Kuttab Ibnu Abbas Klaten. Bersama-sama mendidik santri agar menjadi generasi yang Rabbani, Qurani, berakidah Ahlussunnah Wal Jama’ah dan berakhlak mulia.

Ketiga, di Kuttab anak-anak dididik dengan adab dan al-Quran dalam keseharian. Kuttab adalah katibah khasshah, pasukan khusus yang istimewa. Ustadz Hakim juga mengutip Surat At Tahrim ayat 6 tentang pentingnya menjaga diri dan keluarga dari api neraka.

Menurut beliau, selain ustadz-ustadzah di kuttab, peran orang tua juga sangat dibutuhkan untuk mendidik anak-anaknya. Karena anak-anak di kuttab hanya 6 jam, sedangkan 18 jam lainnya bersama orang tua.

Keempat, beliau mengingatkan kepada seluruh orang tua untuk menjaga putra-putrinya di era sekarang ini. Akhir-akhir ini banyak sekali propaganda di media yang membahayakan eksistensi keluarga dan merusak akhlak anak-anak. Seperti propaganda Freesex, LGBT, budaya Childfree, konsep Sexual Consent, komik Superman Biseksual, dan lain sebagainya.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan game bersama yang dipimpin oleh tim Green Camp. Diiringi gerimis rintik-rintik, acara game bersama ini dapat berlangsung dengan meriah dan seru. Tak jarang canda tawa antar peserta terdengar riuh meramaikan suasana.

Setelah game, acara dilanjutkan dengan penutupan, kali ini bapak Azib Triyanto sebagai perwakilan wali santri menyampaikan pesan dan kesannya untuk Kuttab. Dalam penuturannya, beliau mengucapkan terima kasih yang mendalam untuk para ustadz-ustadzah. Beliau juga mengajak wali santri yang lain untuk selalu memberikan dukungan kepada anak-anaknya agar bisa belajar dengan sungguh-sungguh baik di kuttab maupun di rumah.

Dalam acara yang berbahagia ini, Ustadz Kusyaeni, S.Pd.I selaku kepala Kuttab juga mengutip satu ayat dari surat Ath Thur ayat 21. Kebersamaan dan kebahagiaan dalam acara ini, dapat dirasakan sebagai kenikmatan surga sebelum surga yang sesungguhnya di akherat. Beliau juga mengutip sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

الأرواح جنود مجنّدة فما تعارف منها ائتلف وما تناكر منها اختلف.

“Ruh-ruh itu seperti pasukan yang mengelompok. Maka ruh-ruh yang saling mengenal akan saling akrab. Adapun ruh ruh yang tidak mengenal akan saling tidak cocok.”

Beliau juga berharap kebersamaan dan kebahagiaan ini akan terulang kembali di surga Allah Ta’ala.

Di akhir acara, beliau memberikan gambaran contoh kolaborasi dalam sirah nabawiyah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Yakni ketika peristiwa peletakan hajarul aswad. Rasulullah dipercaya para kabilah untuk meletakkan kembali hajarul aswad pada tempatnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak sendirian menyelesaikan permasalahan ini. Beliau melibatkan seluruh kabilah dalam proses meletakkan hajarul aswad ini.

Begitu pula dalam urusan mendidik anak-anak. Kolaborasi antara ayah dan Ibu sangat dibutuhkan dalam membersamai tumbuh kembangnya. Tidak hanya menyuruh anak-anak saja, tapi ayah dan ibu bersama-sama dekat dengan Al-Quran. Menyediakan waktu khusus ba’da magrib dan ba’da subuh untuk al-Quran. Berbagi peran antara ayah dan Ibu.

Setelah itu, acara ditutup dengan membaca hamdalah dan doa kafaratul majelis. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah makan siang bersama. Walhamdulillah, ‘alaa haadzinni’am (Humas Kuttab IA/Ed-Raihan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *