Klaten—Puluhan Mahasantri Baru Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten tahun akademik 2018/2019 mengikuti masa ta’aruf ma’had (Mastama), di Aula Lantai 2 Masjid Ibnu Abbas Belangwetan, Senin- Sabtu (23-28/7/2018).
Ketua Pelaksana Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Iskandar Dzulkurnain, Lc, mengatakan, datangnya antunna (kalian) ke PPTQ Ibnu Abbas merupakan sebagai titik perubahan.
“Seperti saya dulu, kalau tidak ke LIPIA, mungkin saat ini tidak ada di Ibnu Abbas,” jelasnya.
Oleh karena itu, pilihan hari ini (kuliah di Ibnu Abbas Klaten) menjadi ikhtiar di masa mendatang.
“Maka yang antunna pilih kuliah di Ibnu Abbas ini, semoga menjadi pilihan yang tidak salah,” ungkapnya.
Ustaz Iskandar mengatakan, tahun ini Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas menerima 25 mahasantri baru hasil seleksi dari 60 pendaftar yang berasal dari berbagai daerah. Untuk itu, forum taaruf ini sebagai wadah dalam mengenal mahad dan lainnya.
“Mahad ini fokus untuk mencetak ahli fikih dan perkuliahan terdiri dari 4 semester,” ungkapnya.
Untuk itu, materi kuliah yang ada di sini mengadopsi dari LIPIA dalam bidang takhasus fikih. Selain itu materi kuliah juga tetap menyesuaikan dengan kondisi yang ada di Ibnu Abbas.

Soal tahfiz, lanjut Ustaz Iskandar, lulusan Ma’had ‘Aly Ibnu Abbas Klaten ditarget mencapai 30 juz. Untuk itu, per semester mahasantri paling tidak hafal 7,5 juz Al-Qur’an.
“Namun, ada keringanan dari pihak pimpinan. Mahasantri dikatakan lolos ke semester selanjutnya, minimal hafal 5,5 juz per semester,” ungkapnya.
Ustaz Iskandar berpesan, antunna di sini belajarlah dengan sungguh-sungguh, niat yang ikhlas, dan motivasi yang tinggi. Maka dari itu, niatkanlah semua kerena Allah Swt.
“Semoga angkatan baru ini tidak ada yang gugur atau putus di tengah jalan,” harapnya.
Pada kegiatan ini, selain mendapatkan orientasi ma’had mahasantri baru juga diberikan materi oleh para asatidzah dan praktisi. Di antaranya Direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Dr. Muh. Mu’inudinillah Basri, M.A memberikan materi orientasi keilmuan di hari kedua. Kemudian, di hari terkahir mereka melakukan refreshing sekaligus mengamalkan olarahraga sunnah yakni berenang. (RK)