Klaten—Ada beberapa agenda yang wajib diikuti 36 santriwati SMP Al Izzah, Batu, Malang, Jawa Timur selama studi banding di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten, dari Ahad- Selasa (25-27/3/2018).
“Alhamdulillah malam ini agenda pertama penyambutan bisa terlaksana. Besok mulai Pukul 03.00 WIB secara mandiri di mulai untuk agenda shalat Tahajud dan dilanjutkan shalat Shubuh,” ujar Sekretaris PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.H.I., Ahad malam, (25/3/2018), saat menjelaskan agenda kegiatan studi banding.
Lebih lanjut, Ustaz Umar, mengungkapkan bahwa kegiatan tahfiz Qur’an akan dimulai setelah shalat Shubuh. Untuk itu, karena tujuan studi banding fokus pada masalah tahfiz Qur’an, maka alangkah baiknya ada target yang harus dipenuhi santriwati SMP Al Izzah Malang.
“Minimal selama di sini (PPTQ Ibnu Abbas Klaten), pulangnya bisa hafal 2 hingga 3 lembar, bahkan 1 juz,” ujarnya.
Untuk itu, para santriwati dari Al Izzah Malang selama studi banding akan dianggap sama dengan santriwati Ibnu Abbas. Yakni salah satunya wajib mengikuti halaqah tahfiz Qur’an dan memberikan setoran hafalan.
Ustaz Umar menjelaskan, santri PPTQ Ibnu Abbas Klaten sebelum lulus untuk tingkat SMP minimal hafal 6 juz dan SMA hafal 15 juz. Menurutnya, sebagian besar mereka bisa melebihi dari target yang ditetapkan bahkan ada yang 30 juz.
“Bagiamana caranya? Nanti langsung bisa dilihat sendiri selama di Ibnu Abbas. Cara terbaik belajar tahfiz Alquran itu dengan mulai menghafalnya. Setelah nanti belajar langsung, kita akan ada agenda motivasi cara mudah menghafal Alquran,” ungkapnya.
Ustaz Umar menambahkan, di PPTQ Ibnu Abbas Klaten ada tiga pilar pendidikan yang menjadi ciri khasnya, yakni santri harus bagus dalam akademik, tahfiz Qur’an dan baik akhlaknya. Ke tiga pilar tersebut tidak bisa saling intervensi. Jadi, ketika satu pilar belum memenuhi syarat maka akan mempengaruhi faktor kelulusan santri.(RK)