Klaten–Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Al Quds, Ikatan Ulama Internasional, Syeikh Muraweh Mousa Nassar, mengajak para santri PPTQ Ibnu Abbas Klaten untuk ikut bertanggung jawab dalam memperjuangkan pembebasan Palestina.
Hal itu disampaikan dihadapan ratusan santri PPTQ Ibnu Abbas Klatan putra saat berkunjung pada, Selasa malam, (14/8/2018), dan untuk yang santri putri, pada Rabu malam, (15/8/2018).
Sekretaris PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Umarulfaruq Abubakar, Lc., M.H.I, menyampaikan bahwa Syeikh Muraweh menjelaskan kepada para santri tentang Palestina dengan detail, mulai dari sejarahnya, bangunannya, dan bahkan upaya-upaya penghancuran.
“Saya sering mengikuti kegiatan terkait Palestina, tapi dengan Syeikh Muraweh ini sangat berbeda. Beliau, penyampainnya mendalam, luas, dan menyenangkan, serta akrab dengan para santri,” ujarnya.
Syeikh Muraweh, imbuh Ustaz Umar, menekankan bahwa tangggung jawab Al-Aqsa milik semua kaum muslimin. Dikatakan, Ustaz Muraweh mengajak para santri untuk mengulang-ulang syair, sebagai semboyan ikut andil memiliki Palestina.
“Al-Aqsa milik siapa? Milik saya! Al Aqsa milik siapa? Milik saya!” kata Ustaz Umar mengikuti syair lecutan semangat dari Syeikh Muraweh.
“Jangan katakan Al Aqsa milik kita atau milik kami. Itu artinya masih mengandalkan orang lain untuk bertanggung jawab. Beda kalau mengatakan milik saya, maka saya yang akan bertanggung jawab memperjuangkan Al Aqsa,” lanjutnya.
Usta Umar menambahkan, hubungan Palestina dan Indonesia sangat dekat dan memiliki akar sejarah yang kuat. Kemerdekaan Indonesia, pertama kali yang mengakui kedaulatannya ialah mufti Palestina.
“Bahkan saat terjadi gempa di Lombok, Syeikh Muraweh juga turut memberikan bantuan,” paparnya.
Lebih dari itu, akar sejarah lain dengan Palestina saat Masjid Al Aqsa habis terbakar oleh orang Yahudi. Kemudian, mimbar Masjid dibuat seperti sebelumnya oleh orang Indonesia.
“Saya berharap, para santri bisa memberikan perhatian tehadap Al Aqsa secara intelektual, finansial, dan doa-doa yang dipanjatkan bagi kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.[RK]
