Klaten—Wakil Direktur Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Ali Ghufron, SIP., mengatakan PPTQ Ibnu Abbas memiliki tiga pilar pendidikan untuk menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul.
Hal itu disampaikan saat acara penyambutan studi banding dari SDIT Adzkia Padang, di Aula Lantai 2 Masjid Ibnu Abbas, Kamis, (29/3/2018). Adapun tiga pilar pendidikan Ibnu Abbas yakni, tahfiz, akademik, dan akhlak.
“Tiga pilar ini kami sering sebut sebagai mission center PPTQ Ibnu Abbas,” katanya.
Sebagai mission center, lanjut Ustaz Ali, tiga pilar pendidikan tersebut terintegrasi dan saling menggugurkan. Artinya, ketika ada santri memiliki akademik baik namun hafalan tidak memenuhi target maka dipastikan tidak naik kelas atau tidak lulus.
“Mission center ini kami kelola dengan unit masing-masing. Pilar tahfiz di unit ketahfizan, pilar akademik di unit sekolah, dan pilar akhlak di unit kesantrian,” terangnya.
Ustaz Ali menambahkan sejak berdiri pada 2007, PPTQ Ibnu Abbas sudah melalui beberapa fase model pendidikan. Awal menjadi PPTQ, didirikan SMPIT Plus (Tahfiz) namun saat itu belum percaya diri memunculkan branding sekolah tahfiz. Kemudian, pernah memakai model pendidikan semi full day school dari Jarisan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dengan boarding school (pondok).
“Kami pernah coba ada siswa yang mondok dan yang tidak, namun kenyataan dilapangan belum dapat mewujudkan tujuan kami. Maka sesuai cita-cita Direktur PPTQ Ibnu Abbas Ustaz Dr. M. Mu’inudinillah Basri, M.A., ditegaskan menjadi pondok dan tahfiz Qur’an sebagai keunggulannya,” ujarnya.
“Jadi, di PPTQ Ibnu Abbas melalui unit pendidikan yang ada santri di sekolahkan, bukan siswa yang di pondokan. Kalau kurikulum kami menggunakan diknas dan JSIT. Namun, yang kami miliki bobotnya lebih banyak di keagamaan,”jelasnya.
Pada kesempatan studi banding ini, Kepala Sekolah SD Adzkia 2 Padang, Ustaz Syukri Hamdi , SS., menyampaikan banyak terimakasih, PPTQ Ibnu Abbas sudah memberikan waktu dan kesediaannya menerima studi banding dari rombongan SDIT Adzkia.
“Kami siap untuk mempelajari sistem pembelajaran tahfiz di Ibnu Abbas. Nanti kami akan bandingkan dengan tahfiz di Adzkia Padang,” terangnya.
Rombongan dari SDIT Adzkia Padang ini berjumlah 13 orang dan semuanya pimpinan inti. Sebelum ke PPTQ Ibnu Abbas lebih dulu melakukan kunjungan ke Yogyakarta dan Nur Hidayah Solo.
Perlu diketahui, SDIT Adzkia Padang ini dibawah Yayasan Adzkia Sumatra Barat. Pada 1993 yasasan tersebut mendirikan taman kana-kanak dan hingga saat ini memiliki jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Sementara untuk SDIT Adzkia sejak didirikan 1996, saat ini sudah mempunyai 3 cabang.
Turut hadir dalam penyambutan studi banding ini, dari PPTQ Ibnu Abbas ada Sekretaris Pondok Ustaz Umar, Unit Kuttab Ustaz Matsna dan Ustazah Dian, Unit Ketahfizan Ustaz Ilham, Ustaz Ihsan dan Ustazah Mudrikah. Usai penjelasan umum dari Ustaz Ali Ghufron tentang PPTQ Ibnu Abbas, dilanjutkan pemaparan dari Ustaz Umar mengenai sistem pembelajaran tahfiz dan diakhiri dengan tanya jawab serta penyerahan cendera mata.(RK)