G
N
I
D
A
O
L

POMG PPTQ Ibnu Abbas, Direktur Ajak Kerja Sama Cetak Generasi Ulul Albab

Klaten—Mengawali tahun pelajaran 208/2019, PPTQ Ibnu Abbas Klaten mengadakan pertemuan orang tua murid dan guru (POMG), Ahad, (15/7/2018).

Acara ini dihadiri seluruh orang tua murid/santri kelas 7 dan 10, untuk yang santri putri di Masjid Ibnu Abbas Belawangwetan dan santri putra di Masjid Ibnu Abbas Troso. Tahun ini, peserta didik baru SMPIT dan SMAIT Ibnu Abbas sebanyak 390 santri.

Direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Dr. Muh. Mu’inudinillah Basri, M.A. dalam sambutanya mengucapkan selamat datang wali murid baru menjadi Keluarga Besar PPTQ Ibnu Abbas Klaten. Keluarga besar itu memiliki konsekuensi yakni merasa memiliki pondok.

“Pondok ini tidak hanya milik kami, tapi juga milik bapak dan ibu semuanya. InsyaAllah kami terbuka terhadap pengawasan dan komentar (masukkan) bapak dan ibu, ” katanya.

Ustaz Mu’in juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh bapak dan ibu untuk mengamanahkan pendidikan anak kepada pondok ini. Kepecayaan itu di satu sisi tidak boleh dibanggakan, karena hal itu sangat berat.

“Namun ketika kepercayaan itu ada, maka bapak dan ibu siap membantu kami,” ungkapnya.

Pihaknya beserta asatidzah yang lain ingin mengantarkan para santri hingga mencapai kompetensi seorang muslim sesuai usianya. Kompetensi tersebut di antaranya menjadi hamba Allah yang solihin dan khalifah di muka bumi ini.

“Kalau dalam Islam, kita targetkan dalam usia 15 tahun mereka (santri) sudah paham menjadi bapak dan ibu, bekerja dan dapat memikul beban negeri ini,” paparnya.

Suasana POMG SMPIT-SMAIT Ibnu Abbas 2018 di PPTQ Ibnu Abbas Putra.

Kemudian, ustaz Mu’in menjelaskan mengenai prestasi yang sudah diperoleh oleh pondok ini. Menurutnya, dari segi lembaga SMPIT dan SMAIT sudah berakreditasi A. Lulusan PPTQ Ibnu Abbas juga sudah menyebar di beberapa perguruan tinggi negeri dan luar negeri.

“Saya tidak puas dengan hasil ini, kecuali Islam dipraktikkan secara utuh (kaffah),” jelasnya.

Lebih lanjut, imbuh Ustaz Mu’in, tujuan lembaga ini yang sudah terkandung dalam visi dan misi ialah mencetak generasi ulul albab. Oleh karena itu, untuk menuju ke sana harus ada target yakni membangun iman sebelum adab dan akhlak sebelum ilmu.

“Ilmu yang diajarkan di pondok ini cuma Ad-din tidak ada yang lainnya,”

Menurutnya, jenis ilmu Ad-din itu ada dua yakni tujuan dan sarana. Akidah dan akhlak masuk dalam  tujuan, sedangkan sarananya seperti matematika, fisika, sosiologi dan yang lainnya.

“Tugas kita mengajarkan Al-Qur’an secara komprehensif antara saintifik  dengan nilai-nilai Qur’an,” ungkapnya.

Oleh karena itu, hafalan Qur’an dan pengajarannya menjadi dasar pendidikan PPTQ Ibnu Abbas. Ke depan, ustaz Mu’in mengharapkan, santri tingkat SMP lulus dengan hafal 30 juz dan teruji minimal 15 juz dan tingkat SMA lulus dengan hafal 30 juz dan teruji minimal 20 juz.

Ustaz Mu’in menambahkan, selain hafalan yang bagus para santri juga harus memiliki akhlak  dan prestasi akademik  yang baik. Ketiga hal itu tidak bisa dipisahkan dan diperlukan kerja sama dan doa dari seluruh orang tua. (RK)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *