G
N
I
D
A
O
L

Jalin Ukhuwah Antar Asatidz, Kuttab Ibnu Abbas Adakan Mabit Asatidzah

Tak ada ikatan terindah selain ukhuwah, ikatan ini adalah ikatan yang dirangkai oleh iman dan takwa tanpa mengenal jarak dan waktu.Ukhuwah adalah ikatan jiwa yang melahirkan perasaan kasih sayang,cinta, dan penghormatan yang mendalam terhadap setiap orang dan keterpautan jiwa itu ditautkan oleh ikatan akidah Islam, iman dan takwa.

Kuttab Ibnu Abbas Klaten mengadakan kegiatan Mabit asatidzah ini dengan mengusung tema “Mengikat hati dengan ukhuwah” pada sore tanggal, 28 Juli 2023 sampai pagi tanggal 29 Juli 2023.

Asatidzah dibagi beberapa kelompok, dengan nama kelompok yang mengacu pada nama-nama olahan setiap kelompok seperti: Jagung, pisang, telo, singkong, tahu tempe, tepung, kentang.

Mabit Asatidzah berisi dengan kegiatan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan ruuhiyah, dan mempererat ukhuwah asatidzah.
Sore hari dimulai dengan mendirikan tenda per kelompok di halaman kuttab, sambutan kepala sekolah, dzikir sore, buka bersama, kemudian acara inti adalah kajian ukhuwah yang disampaikan oleh ustadz Sidiq Nugraha, Lc.

“Jika kita ingin mengubah dunia, ubah dulu hati kita.”
Kemudian ada 4 poin yang beliau sampaikan yaitu:
1. Kekuatan menghafal nama merupakan salah satu strategi dalam berdakwah. Ini hal yang sederhana tetapi sangat membekas di hati seseorang.

2. Senyum ceria meski hati gundah gulana. Apa saja yang kita alami, senyum tetap harus diupayakan meski berat.

3. Salam, sapa dan jabat tangan.

4. 6 hak persaudaraan muslim
Pertama, jika bertemu ucapkan salam.
Kedua, jika ia mengundangmu, datanglah.
Ketiga, jika ia meminta nasihat, berilah nasihat.
Keempat, jika bersin, doakan.
Kelima, jika sakit, jenguk.
Keenam, jika meninggal, antarkan sampai di pemakaman.

Jika kita tidak memiliki hubungan darah, kita ikat dengan ukhuwah islamiyah.

Setelah kajian, kegiatan selanjutnya adalah lomba Fun Cooking dengan menu olahan yang berbeda setiap kelompoknya. Semua asatidzah ikut berpartisipasi dalam menentukan juara masakannya.

Kemudian pada pagi hari kegiatan dimulai dengan Qiyamullail, muhasabah yang disampaikan oleh Dr. Umarul Faruq Abu Bakar, LC., MA
“Ust Muin, ada dua hal yang selalu saya ingat dari sekian taujih beliau, bahwa Rasulullah bersabda:” berbahagialah seorang hamba yang selalu siap sedia di atas kudanya memegang tali kekang kudanya. Kalau ditempatkan dia di depan maka di depan. Kalau di belakang. Kalau dia ditempatkan sebagai penjaga dia menjadi penjaga.

Tidak penting kita sebagai apa. Di ibnu abbas itu hanya pembagian tugas.Ust Muin juga berpesan; bahwa kita untuk mencapai surga butuh kendaraan. Ibnu Abbas adalah kendaraan kita. Tidak usah iri dengan kendaraan yang lain. Pondok pesantren bermacam macam. Saat ini kendaraan kita adalah Ibnu Abbas kita jaga, kita pelihara. Tidk penting kita duduk di depan, di belakang yang penting kita dalam kendarana yang sama. Maka kita jaga baik kendaraan ini. Saling berbuat baik dengan penumpang di dalamnya. Sehingga kendaraan kita ini bisa mengantarkan kita ke surga. ‘Dan sesungguhnya Robbmu adalah akhir tujuan dari seluruh kehidupan ini'”

Setelah muhasabah, sholat shubuh berjama’ah, dzikir pagi bersama, senam pagi dengan diiringi nasyid penyemangat, menyiarkan yel yel dengan semangat dan game yang dapat mempererat ukhuwah asatidzah, kemudian pada agenda penutupan diberikan apresiasi kepada kelompok yang menjadi pemenang kedisiplinan, yel yel terbaik dan masakan ternikmat.

Kontributor : Ustadzah Salsabila Faticha Sabilul Chanif