Pada tahun 2019 PPTQ Ibnu Abbas Klaten ikut merancang pembelajaran agama dengan metode salafussholeh mulazamah, pada waktu itu rencana pendidikan ini bernama Mulazamah Ibnu Abbas (MULIA). Sebagai upaya melahirkan kader-kader ulama yang beradab, memiliki keilmuan yang kokoh dan berperan dalam pembangunan bangsa.
Program mulazamah ini dicanangkan karena melihat menurunnya kualitas keilmuan syariah pada alumni pesantren. Besar kemungkinan hal ini disebabkan oleh sistem pembelajaran dengan banyak mata pelajaran dalam satu waktu dan tidak membangun keilmuan dari dasar dan fondasi yang kuat.
Berbagai realita di dunia pendidikan juga sering kita saksikan. Teori dari sebuah pelajaran yang jauh dari kehidupan nyata, penilaian angka-angka dalam mengevaluasi santri, pelaporan pembelajaran yang tidak akurat dalam menilai kompetensi santri, serta administrasi yang rumit untuk dekat dengan santri, sampai pola asuh yang kurang alami maka berangkat hal tersebut. Program Mulazamah ini diharapkan mampu menyuguhkan corak pendidikan syariah yang rabbani, manusiawi, dan alami. Lahir dari rahimnya para penuntut ilmu yang shalih dan mushlih dan mampu membumikan syariat samawi di masyarakatnya.
Pada tiga bulan awal Tahun Ajaran 2019-2020 program Mulazamah Ibnu Abbas ini berjalan, kemudian muncul pergantian nama lembaga yaitu dengan memilih nama Kulliyatul Mu’alimin yang jauh sudah lebih dikenal di masyarakat kita, maka PPTQ Ibnu Abbas Klaten menggantinya dengan nama KMI PPTQ Ibnu Abbas Klaten.
Pada Tahun Ajaran 2019-2020 dan satu semester ditahun ajaran 2020-2021 awalnya lokasi KMI PPTQ Ibnu Abbas ini terletak di desa ketandan dekat dengan Kampus 1 PPTQ Ibnu Abbas Klaten dengan masih meminjam gedung asrama milik warga sambil menunggu proses pembangunan lokal Kulliyatul Mu’alimin PPTQ Ibnu Abbas.
Alhamdulillah pada semester 2 Februari 2021 berpindah lokasi di desa Manton Padangan, Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rintisan pendidikan KMI Ibnu Abbas ini sudah berjalan 2 tahun lebih. Alhamdulillah telah menghasilkan santri yang hafal Al Qur’an dan mampu aktif berkomunikasi dengan bahasa arabdi aktivitas harian pesantren.
Kami terus berupaya untuk berbenah dalam menyelenggarakan pola pendidikan dan berbenah untuk selalu mendapatkan pola asuh yang lebih baik. Kulliyatul Mu’alimin Ibnu Abbas juga memiliki filosofi untuk menjadi nyaman, rumah, dan ayah kedua materi akhlak menjadi materi utama dalam pembinaan adab seorang penuntut ilmu dan dalam menumbuhkan kecintaan kepada ilmu.